Tokyo – Jakarta dengan Scoot Airlines (update Mei 2023) – Part 3: Changi ke Soekarno Hatta

 

Waktu sudah menunjukkan pukul 5.45. Sudah saatnya shalat subuh. Tidak terasa tinggal 2 jam 30 menit lagi saya akan melanjutkan perjalanan ke jakarta.

Untuk penerbangan singapura jakarta, gate yang akan digunakan biasanya diumumkan 5 jam sebelum keberangkatan. Kebetulan sekali, saya mendapatkan gate di paling ujung sehingga butuh waktu yang panjang untuk tiba di gate.

Gate penerbangan ini dibuka 1 jam sebelum boarding. Semua barang bawaan kabin kembali dicek menggunakan mesin X-ray. Seperti standar penerbangan pada umumnya, semua benda berbahaya dan cairan diatas 100 ml harus dibuang sebelum memasuki gate. Untungnya di changi airport, didalam gate nya selalu disediakan air minum isi ulang.

Sebelum boarding, saya mendengar pengumuman bahwa pesawat yang digunakan adalah pesawat kecil dengan layout kursi 3-3 sehingga tidak dapat menampung semua bagasi kabin milik penumpang. Oleh karena itu, Scoot menawarkan untuk memasukkan barang bawaan kabin ke bagasi tanpa tambahan biaya. Mendengar hal ini, saya memutuskan memasukkan stroller dan satu tas bawaan saya kedalam bagasi karena memang cukup mengambil tempat di kabin.

Penerbangan singapura-jakarta terbilang singkat, hanya 1 jam 30 menit. Walaupun pesawat nya kecil dan tanpa hiburan, namun fasilitas yang ada saat penerbangan tokyo-singapura tidak hilang. AC nya cukup dingin dan jarang terjadi turbulensi. Penerbangan kali ini juga sangat mulus, mengingat landing penerbangan sebelumnya yang begitu keras.

Sesampainya di soekarno terminal 2, semuanya terasa familiar. Bahasa indonesia, keramahan para petugas bandara, dan banyak hal lainnya yang selalu membuat kangen Indonesia. Tidak ada pengarahan khusus yang diberlakukan pada saat mendarat di terminal 2 bandara soekarno hatta. Saya hanya perlu melewati imigrasi kemudian bisa langsung mengambil barang yang masuk bagasi pesawat.

Hal yang menurut saya baru adalah pengisian formulir costum. Kalau dahulu biasanya menggunakan kertas, sekarang sudah bisa menggunakan formulir online yang bisa diisi di hp sendiri ataupun ada komputer yang disediakan untuk mengisi lembar formulirnya. Namun, teman-teman harus sabar apabila terjadi kegagalan dalam mengisi formulirnya dan harus mengulang dari awal.

Oh iya, terdapat baby room juga di kedatangan internasional terminal 2, tepatnya sebelum gerbang imigrasi. Kalau teman-teman telah melewati imigrasi dan ingin menggunakan baby roomnya, teman-teman bisa bertanya dan meminta petugas untuk diizinkan menggunakan baby room tersebut.

Terakhir adalah pengambilan bagasi. Bagi saya, pengelolaan bagasi di soekarno hatta masih terbilang kasar. Bagaimana tidak, koper saya yang memiliki cover dan tanda pengenal saja, tiba-tiba sampai di tangan saya tanpa keduanya. Hal ini sangat disayangkan karena mengurangi kenyamanan para penumpang umumnya dan saya sendiri khususnya.

Selesai lah perjalanan dari Tokyo ke Jakarta menggunakan Scoot ini. Bagi saya dan keluarga, ini adalah pengalaman pertama kami menggunakan Scoot saat kami mudik. Ini juga pertama kalinya kami transit 20 jam di changi airport. Ada banyak hal yang terjadi dan pengalaman yang tidak terlupakan. Apakah saya menyesal menggunakan Scoot ? Tentu tidak. Apakah saya merekomendasikan teman-teman menggunakan Scoot ? Tentu saja. Namun dengan catatan, pikirkan kembali seberapa lama transit yang ingin teman-teman lalui. Transit 20 jam memang terlihat menyenangkan dan banyak hal yang dapat dilakukan, namun saya rasa jika untuk diulangi maka akan membosankan dan sangat melelahkan.

Saya dan keluarga cukup puas menggunakan Scoot. Ada harga ada rasa. Sebagai maskapai LCC, teman-teman tidak boleh banyak berharap namun standar yang dipakai Scoot pun sudah cukup baik dan memadai dengan harga yang ditawarkan.

Begitulah perjalan Tokyo-Jakarta saya menggunakan Scoot Airlines. Sampai Jumpa di cerita selanjutnya.

Jeta, Mei 2023

Post a Comment

أحدث أقدم