Ketinggalan Bus Bandara

Ketinggalan Bus Bandara

Serial Mudik 2024


Udah beli tiket dan siap mudik,

malah ketinggalan bus ke bandara karena ketiduran. Ko bisa ?


Oh ya, kenalan dulu.
Saya Jeta, saat ini tinggal di Jepang dan salah satu pengelola akun blog ini.


Kalau kamu udah baca blog sebelumnya, kamu pasti tahu kalau kami ketinggalan bus bandara. Tapi ada cerita lebih detailnya.


Di Tokyo, bus bandara menguhubungkan banyak kota dan tempat dari dan menuju bandara haneda dan Narita. Jadwalnya pun bervariasi, dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam tergantung lokasi halte. Cara bayarnya juga bermacam-macam, bisa menggunakan e-money, kartu kredit atau beli di platform online.


Nah, biasanya saya selalu membeli tiket bus bandara on the spot, tapi entah kenapa kali ini saya beli secara online untuk keberangkatan jam 5.30. Namun, sayang seribu sayang, saya ketiduran dan akhirnya melawatkan bus yang sudah di pesan.


Sedih? Tentu. Panik? Sangat.


Namun, keisengan saya untuk mencari tahu apakah saya masih bisa menggunakan tiket yang sudah hangus ini membuat saya memberanikan diri menelpon operator bus. Saya menelpon jam 7 pagi, diangkat oleh salah satu petugas operator bus. Menggunakan bahasa Jepang yang sangat rusak, saya menjelaskan tentang kondisi saya kepada petugas. 


Petugas pun bertanya banyak hal kepada saya, seperti nama, nomor telepon, jam keberangkatan yang dilewatkan, titik naik serta berapa orang yang ada dalam tiket pesanan. Setelah berdikusi sebentar, kemudian petugas meminta untuk saya menunggu sebentar karena ia ingin menanyakan kondisi saya kepada atasannya. Ternyata, sambil meminta maaf si petugas mengatakan pada kasus umum seperti, tiket yang sudah dibeli akan hangus.


Saya pun masih pantang menyerah, apalagi kalau membeli tiket bus baru harganya bisa mencapai sekitar 800 ribu rupiah. Akhirnya saya memelas untuk terakhir kalinya. Saya bertanya apakah ada cara supaya tiket yang sudah saya beli ini bisa dipakai di jam keberangkatan lainnya. 


Ternyata jawabannya, BISA. Alhamdulillah. Petugas menanyakan ingin berangkat jam berapa dan apakah dari titik keberangkatan yang sama ? Tentu saja, saya langsung memilih jam dan mengatakan bahwa titik keberangkatannya sama. Setelah di proses dan di approve, saya langsung mematikan teleponnya.


Dari keadaan ini saya belajar, apapun hasilnya, kalau kita berani mencoba, kemungkinan mendapat hasil yang diinginkan akan selalu ada. Buat teman-teman juga bisa dicoba, kalau punya keadaan yang sama, jangan ragu untuk menelpon costumer service perusahaan jasanya. 


Selamat mencoba!


 



Post a Comment

أحدث أقدم